BERITA BAHARI – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melantik 31 pejabat pimpinan tinggi pratama di Kantor Pusat Kementan, Jumat, 13 Januari 2023. Mereka yang dilantik di antaranya Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Baginda Siagian, Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, M Taufik Ratule dan Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Lenny Hartati Harahap.
Dalam sambutanya, SYL berharap pejabat yang baru dilantik mampu beradaptasi dengan cepat serta memberikan solusi kongkrit terhadap setiap persoalan yang ada. Dia ingin, jabatan baru yang diemban bisa menjadikan pertanian Indonesia jauh lebih kuat dan semakin modern.
“Saya minta tingkatkan terus kompetensi dan profesionalnisme saudara serta manfaatkan perkembangan teknologi untuk mendapatkan informasi yang valid agar mampu beradaptasi mengikuti dinamika perubahan nasional dan global. Adaptasi lebih cepat dan pecahkan setiap persolan yang ada. Saya percaya saudara akan menjalankan amanah sebaik baiknya,” katanya.
Menurut Mentan, pejabat baru harus mampu mengakselerasi setiap program yang dijalankan. Atau dengan kata lain tidak boleh libur disaat kondisi pangan dalam keadaan darurat. Semua jajaran dibawahnya harus berada di lapangan untuk membela kepentingan rakyat.
“Di Kementan itu bukan soal administrasi dan surat-menyurat yang menyibukkan kita, tetapi Apa hasilnya dari surat itu harus bisa diyakinkan lebih kuat lagi, lebih besar lagi. Oleh karena itu kita tidak boleh hanya ada di administrasi tapi juga harus ada di implementasi,” katanya.
Tahun 2022, kata SYL, kinerja Kementan diganjar 34 penghargaan dari berbagai lembaga swasta dan negara. Penghargaan ini meliputi capaian ekspor, peningkatan kesejahteraan dan capaian kinerja dalam pelayanan publik.
“Kalian mungkin bisa sampai 100 penghargaan. Tentu semua didapat dengan kerja keras mewujudkan ketahanan pangan nasional. Jangan sampai ada rakyat kita yang lapar karena tidak ada pangan. Semua harus bekerja,” jelasnya.
Terkahir, SYL berharap pejabat yang baru bisa meningkatkan kemampuan dan produktivitas dalam negeri untuk menghadapi tantangan global yang semakin sulit. “Dunia mengalami hal yang sama, oleh karena itu kita harus siap dengan segalanya,” katanya.