BERITA BAHARI – Ketersediaan beras di Sumatera Utara dipastikan surplus. Sebab, produksi beras di Sumatera Utara mencapai 2,3 juta ton. Sedangkan kebutuhan beras di Sumut sekitar 1,8 juta ton. Tingginya produksi ini, membuat Sumut menempati peringkat ke tujuh sentra produksi beras nasional.
Plt Kepala Dinas TPH Sumut, Hj Lusiantini, memastikan stok beras dalam kondisi aman.
“Pada tahun 2022, produksi Gabah Kering Giling Sumut mencapai 3.942.774 ton, setara dengan 2.327.419 ton beras dari areal panen seluas 751.885 hektar (ha),” katanya, Selasa (28/12/2022).
Menurutnya, untuk menjaga hal tersebut kolaborasi dilakukan bersama tim Kementerian Pertanian untuk melakukan pemantauan serta penderasan beras ke pasar rakyat, untuk memangkas rantai distribusi yang panjang sehingga diharapkan dapat membantu petani dan masyarakat pada umumnya.
Ia berharap harga bahan pokok bisa stabil hingga akhir tahun nanti.
“Sinergi Kementerian Pertanian dengan Pemda dan instansi terkait lainnya diharapkan tidak ada kelangkaan bahan pokok sehingga seluruh kebutuhan pokok masyarakat terjamin,” ujarnya.
Selain beras, Lusiantini mengatakan ketersediaan bahan pokok lain tetap aman. Seperti stok cabai besar 44.342,69 ton dengan harga jual Rp42.949/kg, stok bawang merah 29.407,59 ton dengan harga Rp32.015/kg, bawang putih 2.467,67. ton dengan harga jual terpantau Rp26.010/kg, lalu telur ayam 6.193,43 ton dengan harga Rp28.242/kg.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, yang turut hadir dalam pemantauan hari ini mengatakan produksi beras yang baik di Sumut melalui kerja keras petani dan seluruh pihak menjadikan Sumut memiliki stok beras sebesar 2,3 juta ton. Sedangkan Sumut kebutuhannya sekitar 1,8 juta ton.
“Artinya kita surplus ratusan ribu ton. Itu semua terwujud berkat kerjasama semuanya serta kerja keras petani Sumut yang luar biasa. Hari ini kita mendapatkan 30 ton beras disebar di 3 titik untuk menjaga harga pangan di Sumut,” ujarnya
Pemantauan ketersediaan 12 bahan pokok di pasar Simpang Limun, Pasar Sei Sikambing dan Desa Pasar Miring dilaporkan dengan baik dan lancar.
“Stok bahan pokok di Sumatera Utara hingga saat ini dipastikan dalam kondisi aman. Beras misalnya, yang biasa dijual dengan kisaran harga Rp11.769/kg. Hari ini dengan dengan adanya intervensi kementan melalui pasar rakyat kita hadirkan beras dari RMU langsung dengan harga khusus, bahkan tadi bisa mencapai Rp 10.000, saya harap masyarakat dapat terbantu,” ungkap Edy.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Ali Jamil, menjelaskan penderasan beras ke pasar rakyat dilakukan untuk menjaga kestabilan harga maupun mengendalikan inflasi saat Natal 2022 dan tahun baru 2023.
“Atas arahan Menteri Pertanian kami hari ini hadir bersama Bapak Gubernur Sumut sebagai bentuk kolaborasi dan komitmen dalam menjaga ketersediaan pangan, memastikan semua tersedia dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat,” jelas Ali.
“Sesuai pantauan kami bersama Pak Gubernur , stok bahan pangan aman dan harga relatif stabil di momen Nataru ini,” kata Ali lagi.
Ali menambahkan, beras yang disediakan ini untuk rakyat dan langsung dari petani. Sehingga masyarakat bisa menikmati beras premium ini dengan harga murah. “Hari ini kita hadirkan beras langsung dari RMU petani, Sumut sebagai top 10 produsen beras terbaik di Indonesia, optimis harga beras mampu ditekan normal kembali,” pungkas Ali.